Sejarah alat musik drum terbentang sejak dulu kala. Berbagai peradaban telah menggunakan drum atau instrmen yang mirip untuk bermain musik, sebagai tanda bahaya atau sebagai perintah kepada para tentara mereka. Biasanya drum merupakan pilihan yang tepat untuk pekerjaan seperti itu, karena drum mudah dibuat, menghasilkan suara yang keras dan dapat didengar dengan sangat jelas. Namun bagaimana bisa berbagai macam drum dari berbagai macam peradaban dengan keunikannya masing-masing dapat digabungkan dalam satu drum set standar yang kita kenal sekarang, dan sering digunakan dalam berbagai jenis musik? Mari kita lihat sejarahnya.
Tom-Tom
Tom-tom mungkin jenis drum yang pertama kali muncul dalam pikiran kita, bila membayangkan sebuah drum set. Tom-tom adalah stereotype drum. Tom-tom aslinya berasal dari Afrika, dimana penduduk pribumi menggunakannya untuk memberitahu sukunya agar waspada, dan juga untuk menghasilkan musik. Mereka dapat membuat drum dari gading yang dilubangi dan kulit hewan, mereka juga menciptakan berbagai irama dan pola. Beberapa pola tersebut masih merupakan dasar dari berbagai jenis musik yang dimainkan sekarang.
Lalu bangsa Yunani berhubungan dengan Afrika, sekitar 2000 SM. Mereka belajar tentang drum Afrika dan membawa pulang sebagian darinya, tapi bangsa Yunani tidak terlalu terkesan. Mereka jarang menggunakan drum tersebut. Namun kemudian bangsa Romawi datang. Kerajaan Romawi tumbuh semakin besar dan sekitar 200 SM mereka telah menjajah Yunani dan Afrika bagian selatan. Bangsa Romawi juga belajar tantang drum. Tapi tidak seperti bangsa Yunani, mereka melihat kegunaan dari drum tersebut. Bangsa Romawi mulai menggunakan drum untuk pasukan dan orkestra mereka. Namun walaupun mereka manggunakan drum Afrika, mereka tidak manggunakan irama dan pola yang sama, jadi nuansa Afrika hilang dari musik mereka.
Snare Drum
Namun kemudian kejayaan kekaisaran Romawi mulai sirna. Banyak bangsa-bangsa lain mulai menjajah Romawi, termasuk bangsa Moors, sekitar 800 M. Mereka menjajah Spanyol dan membawa beberapa drum Afrika serta iramanya. Salah satu dari instrumennya adalah tamborin, terbuat dari usus hewan yang direntangkan di permukaan tamborin. Sehingga menghasilkan resonansi, yang menyebabkan terjadinya suara yang tajam. Pada abad pertengahan, sistem ini semakin berkembang menuju snare drum modern, yang menggunakan dawai logam.
Bass Drum
Bass drum mungkin adalah hal kedua yang muncul di pikiran kita, saat membayangkan dum set. Drum yang besar, low tune, dan berdiri tegak, ini memberikan dasar bagi banyak irama yang populer. Banyak orkestra, band dan berbagai
Dan untuk itu, kita perlu berterima kasih pada bangsa Indian dan Turki. Bangsa Indian telah lamamenggunakan drum besar deperti bass drum. Sekitar 1550, bangsa Turki membawa jenis drum ini ke Eropa, melalui berbagai jalur perdagangan yang mereka miliki dengan
Bagaimana semuanya menjadi satu ?
Sejak 1500 M, sebagian besar negara negara Eropa bagian barat mencoba untuk menguasai Amerika, karena mereka menginginkan koloni disana. Namun bangsa Afrika tidak diperbolehkan memainkan musik mereka. Karena itu mereka membuat semacam drum set dari drum Afrika. Pada abad 20, semakin banyak orang yang memainkan drum set. Semuanya mulai memainkan berbagai irama Afrika, dan karena simbal semakin banyak dipakai, maka ukurannya semakin besar. Tom China, biasanya digunakan untuk menggantikan Afro/ drum Eropa dan hi-hat semakin diperbesar agar mudah dimainkan dengan stik. Jadi sedikit demi sedikit, drum set mendapatkan bentuknya sekarang.
Drum Electric
Ketika orang-oarang mulai menggunakan instrument listrik, seperti gitar listrik, piano listrik, biola listrik dan lain-lain, maka drum set listrik (V-Drum) juga mulai dikembangkan. Untuk menggantikan silinder kayu dengan berbagai tipe drum head, dibuat suatu panel datar setebal kira-kira 10 cm, ysng disambungkan dengan komputer. Komputer tersebut akan manghasilkan ratusan suara yang dapat dipilih untuk masing-masing
- sumber : www.google.com
0 comments:
Post a Comment