Sunday, April 4, 2010

GRIP SNARE DRUM

0 comments

Secara umum, ada 2 macam grip. Matched grip dan Traditional grip. Matched grip adalah cara memegang stik dengan cara yang sama antara tangan kanan dan kiri. Grip ini lebih umum serta lebih disukai karena beberapa alasan. Pertama, lebih mudah dikuasai, terutama untuk pemula. Kedua, grip ini lebih ‘universal’, artinya, dengan sedikit modifikasi, dapat dipakai untuk memainkan marimba, xylophone, orchestra bells, timpani, drum set, selain snare drum tentu saja. Untuk pemula, sangat dianjurkan memakai teknik ini.


Langkah-langkah Matched Grip



1. Temukan titik yang kira-kira berada sepertiga dari pangkal stik. Pegang stik diantara buku jari yang pertama dan kedua dari jari telunjuk dan jempol.

2. Grip yang kokoh tapi relaks menggunakan semua jari.

3. Genggam stik dengan jari-jari tangan. Tiga jari paling belakang harus menyentuh stik tetapi jangan diremas. Meremas stik hanya akan menghasilkan ketidaklenturan yang nantinya akan menyulitkan dalam memainkan rolls atau single stroke yang cepat.

4. Posisikan kepala stik ditengah membrane dengan sudut 90 derajat. Bermain diluar wilayah itu akan menghasilkan suara yang tipis. Biasanya, bila sudut 90 derajat tidak terbentuk maka hal ini berarti ada masalah dalam cara memegang atau posisi tangan. Salah satu cara agar kepala stik tetap berada ditempat yang tepat adalah menggambar bulatan sebesar koin ditengah-tengah membrane.



Langkah-langkah Traditional Grip


1. Biarkan tangan kiri bergantung pada sisi badan dengan rileks, jangan tegang dan tidak perlu mengepalkan jari atau pergelangan tangan.

2. Letakkan stik pada area “V” dari telapak tangan dan jempol, sekitar 2-4 inci dari pangkal stik. Perhatian, jari dan pergelangan tang tetap rileks walaupun memegang stik.

3. Tempatkan kuku jari pertama jari telunjuk dijempol, tempat sidik jarinya. Biarkan jari tengah tetap relaks, juga jari manis dan jari kelingking yang ada dibelakang stik. Posisi pergelangan tangan tetap seperti awal.

4. Bengkokkan siku, dengan bahu tetap relaks dan tampatkan stik pada posisi bermain. Stik seharusnya terletak tepat dibawah kuku jari manis. Pergelangan tetap relaks dan tidak ada tekanan pada jari tengah.

Yang perlu diperhatikan :


Perhatikan bahwa jari telunjuk, jari manis danjari kelingking melengkung sama, sehingga mereka paralel. Jari tengah relaks di atas stik. Mengenai hal ini, ada yang menekankan bahwa jari manis dan kelingking dibengkokkan membentuk kait dengan ujung jari menyentuh telapak tangan. Usahakan telapak tangan anda hamper tegak lurus dengan posisi bermain (90 derajat).

SEJARAH DRUM SET

0 comments

Sejarah alat musik drum terbentang sejak dulu kala. Berbagai peradaban telah menggunakan drum atau instrmen yang mirip untuk bermain musik, sebagai tanda bahaya atau sebagai perintah kepada para tentara mereka. Biasanya drum merupakan pilihan yang tepat untuk pekerjaan seperti itu, karena drum mudah dibuat, menghasilkan suara yang keras dan dapat didengar dengan sangat jelas. Namun bagaimana bisa berbagai macam drum dari berbagai macam peradaban dengan keunikannya masing-masing dapat digabungkan dalam satu drum set standar yang kita kenal sekarang, dan sering digunakan dalam berbagai jenis musik? Mari kita lihat sejarahnya.


Tom-Tom



Tom-tom mungkin jenis drum yang pertama kali muncul dalam pikiran kita, bila membayangkan sebuah drum set. Tom-tom adalah stereotype drum. Tom-tom aslinya berasal dari Afrika, dimana penduduk pribumi menggunakannya untuk memberitahu sukunya agar waspada, dan juga untuk menghasilkan musik. Mereka dapat membuat drum dari gading yang dilubangi dan kulit hewan, mereka juga menciptakan berbagai irama dan pola. Beberapa pola tersebut masih merupakan dasar dari berbagai jenis musik yang dimainkan sekarang.

Lalu bangsa Yunani berhubungan dengan Afrika, sekitar 2000 SM. Mereka belajar tentang drum Afrika dan membawa pulang sebagian darinya, tapi bangsa Yunani tidak terlalu terkesan. Mereka jarang menggunakan drum tersebut. Namun kemudian bangsa Romawi datang. Kerajaan Romawi tumbuh semakin besar dan sekitar 200 SM mereka telah menjajah Yunani dan Afrika bagian selatan. Bangsa Romawi juga belajar tantang drum. Tapi tidak seperti bangsa Yunani, mereka melihat kegunaan dari drum tersebut. Bangsa Romawi mulai menggunakan drum untuk pasukan dan orkestra mereka. Namun walaupun mereka manggunakan drum Afrika, mereka tidak manggunakan irama dan pola yang sama, jadi nuansa Afrika hilang dari musik mereka.


Snare Drum



Namun kemudian kejayaan kekaisaran Romawi mulai sirna. Banyak bangsa-bangsa lain mulai menjajah Romawi, termasuk bangsa Moors, sekitar 800 M. Mereka menjajah Spanyol dan membawa beberapa drum Afrika serta iramanya. Salah satu dari instrumennya adalah tamborin, terbuat dari usus hewan yang direntangkan di permukaan tamborin. Sehingga menghasilkan resonansi, yang menyebabkan terjadinya suara yang tajam. Pada abad pertengahan, sistem ini semakin berkembang menuju snare drum modern, yang menggunakan dawai logam.


Bass Drum



Bass drum mungkin adalah hal kedua yang muncul di pikiran kita, saat membayangkan dum set. Drum yang besar, low tune, dan berdiri tegak, ini memberikan dasar bagi banyak irama yang populer. Banyak orkestra, band dan berbagai
gaya musik, bass drum membentuk pola dasar menjadi referensi bagi semua pemain lain.

Dan untuk itu, kita perlu berterima kasih pada bangsa Indian dan Turki. Bangsa Indian telah lamamenggunakan drum besar deperti bass drum. Sekitar 1550, bangsa Turki membawa jenis drum ini ke Eropa, melalui berbagai jalur perdagangan yang mereka miliki dengan
Asia. Saat itu, Turki memiliki wilayah yang sangat luas, jenis bass drum ini digunakan di berbagai daerah oleh banyak orang. Dengan jalan ini, bass drum menjadi instrument yang cukup umum di Eropa.


Bagaimana semuanya menjadi satu ?




Sejak 1500 M, sebagian besar negara negara Eropa bagian barat mencoba untuk menguasai Amerika, karena mereka menginginkan koloni disana. Namun bangsa Afrika tidak diperbolehkan memainkan musik mereka. Karena itu mereka membuat semacam drum set dari drum Afrika. Pada abad 20, semakin banyak orang yang memainkan drum set. Semuanya mulai memainkan berbagai irama Afrika, dan karena simbal semakin banyak dipakai, maka ukurannya semakin besar. Tom China, biasanya digunakan untuk menggantikan Afro/ drum Eropa dan hi-hat semakin diperbesar agar mudah dimainkan dengan stik. Jadi sedikit demi sedikit, drum set mendapatkan bentuknya sekarang.


Drum Electric





Ketika orang-oarang mulai menggunakan instrument listrik, seperti gitar listrik, piano listrik, biola listrik dan lain-lain, maka drum set listrik (V-Drum) juga mulai dikembangkan. Untuk menggantikan silinder kayu dengan berbagai tipe drum head, dibuat suatu panel datar setebal kira-kira 10 cm, ysng disambungkan dengan komputer. Komputer tersebut akan manghasilkan ratusan suara yang dapat dipilih untuk masing-masing
gaya musik. Tentu suaranya tidak sama dengan suara drum set akustik. Tapi bila anda tambahkan beberapa panel pada drum set akustik anda, maka akan didapatkan suara dan nuansa akustik sekaligus kemampuan untuk memainkan suara apapun yang anda inginkan.




- sumber : www.google.com

PENGGABUNGAN BENTUK

0 comments
==================
Penggabungan bentuk dalam bidang arsitektur dibagi menjadi empat macam, yaitu Spatial Tension,



Edge to Edge Contact
, Face to Face Contact, dan Interlocking Contact.


1. Spatial Tension







Spatial Tension adalah kedua bentuk secara relatif berdekatan atau memiliki kesamaan visual.

Contoh penggabungan bentuk spatial tension :












2. Edge to Edge Contact


Edge to edge contact adalah dua buah bentuk satu sisi bersamaan dan dapat dan berporos pada sisi tersebut.

Contoh penggabungan bentuk Edge to edge contact :




3. Face to Face Contact


Face to face contact adalah adanya bidang-bidang datar pada bentuk-bentuk yang terletak sejajar.

Contoh penggabungan bentuk Face to face contact :


4. Interlocking Relationship


Interlocking relationship adalah kedua bentuk saling menerus ke dalam masing
masing volume ruangnya.

Contoh penggabungan bentuk Interlocking relationship :




Sumber :
- elearning gunadarma
- google

Sunday, March 21, 2010

PERUBAHAN BENTUK DALAM ARSITEKTUR

0 comments
Perubahan Bentuk

Semua bentuk dapat dipahami sebagai hasil dari perubahan benda pejal utama, melalui variasi-variasi yang timbul akibat manipulasi dimensinya, atau akibat penambahan maupun pengurangan elemen-elemennya.


1. Perubahan Dimensi

Suatu bentuk dapat diubah dengan mengganti salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota bagain dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.

contoh bangunan yang mengalami perubahan dimensi :







2. Perubahan dengan Pengurangan

Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.

contoh bangunan yang mengalami perubahan dengan pengurangan :





3. Perubahan dengan Penambahan


Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.

contoh bangunan yang mengalami perubahan dengan penambahan :





Perubahan Bentuk
• Sebuah bola dapat diubah menjadi bentuk bulat terlur atau elips dengan cara memperpanjang salah satu sumbunya.
• Sebuah pyramid dapat diubah bentuknya dengan merubah dimensi dasarnya, modifikasi ketinggian puncaknya atau dengan memindahkan kedudukan titik puncak keluarnya dari sumbu vertical yang normal.
• Sebuah kubus dapat diubah menjadi bentuk persegi panjang prismatic dengan memperpendek atau memperpanjang tinggi, lebar, ataupun tebalnya.

Bentuk yang dikurangi
Kita selalu mencari keteraturan dan kesenambungan di dalam bentuk-bentuk yang dapat dilihat dalam batas pandangan. Apabila sebagian dari bentuk pejal utama tersebut tersembunyi dari pandangan kita, kita cenderung melengkapi bentuknya dan memandangnya seakan-akan bentuk tersebut utuh karena secara naluriah benda tersebut akan terlihat utuh meskipun secara kasat mata tidak terlihat. Sama halnya dengan bentuk-bentuk beraturan yang volumenya hilang sebagian, bentuk-bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas formalnya jika kita menganggapnya sebagai bentuk yang tidak lengkap. Kita menyebut bentuk-bentuk terselubung ini sebagai bentuk-bentuk yang dikurangi. Karena sangat mudah dikenali, bentuk-bentuk deometrik sederhana.

Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya pemotongan. Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya jika bagian-bagian volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil keseluruhan.

Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk tersebut dihilangkan dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya dan secara drastis mengubah profilnya.

Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar yang dihilangkan salah satu sudutnya ini diubah menjadi sebuah konfigurasi “ L “ yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi panjang?

Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke dalam, halaman terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding secara vertical dan horizontal.

Bentuk yang ditambah
Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang sudah ada.

Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau lebih adalah:

- Gaya tarik ruang
Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relative berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi/ memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau material.

- Hubungan antar sisi
Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini, maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos pada sisi tersebut.

- Hubungan antar permukaan bidang
Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak sejajar satu sama lain


4. Ruang-ruang yang saling terkait

Pada tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak perlu memilik kesamaan visual.

Berikut ini mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan menurut sifat hubungan yang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya sebaik konfigurasi keseluruhannya.

a. Bentuk Terpusat
Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominan yang berada tepat di pusatnya.

b. Bentuk Linier
Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris.

c. Bentuk Radial
Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial.

d. Bentuk Cluster.
Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat visual.

e. Bentuk Grid
Merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-grid tiga dimensi.



sumber :
- X. FURUHITHO, ST., MT
- Google
older post